Selasa, 06 Januari 2015

KASUS 19



Kurangi Penerbitan Utang Rupiah, Pemerintah Tebar Jaring Valas

Jakarta: Pemerintah melalui Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdominasi rupiah.

Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Robert Pakpahan, mengatakan hal ini karena jika banyak rupiah yang diterbitkan maka ditakutkan likuiditasnya tidak kuat karena akan tersedot ke pemerintah.
"Jadi private enggak kebagian, sehingga kurang gairah karena datanya enggak ada, jadi itu kita hitung-hitung semua," kata Robert di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).

Untuk itu, porsi untuk penerbitan dalam valas akan ditambahkan dengan pertimbangan melihat kondisi likuiditas domestik sehingga perlu dijajakan agar bisa menjadi multilateral financing.
"Fleksibel saja 80-20 persen kita lihat sikon saja kalau domestik tidak bisa serap kita akan alihkan," ucap Robert.

Dengan penerbitan utang valas, tentunya akan membantu menambah cadangan valas, dan mengurangi volatilitas.

"Global sukuk dan Euro bond perpeluang untuk ditambah, kalau apparted dari asing dan kalau timing-nya tepat harusnya tidak masalah. Kalau 2014 demand lima kali sampai tujuh kali," tukas dia.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar